PTK Teknik Pemesinan: Mastery Learning (Belajar Tuntas)

ABSTRAKSI

OPTIMALISASI MASTERY LEARNING (BELAJAR TUNTAS) UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN PENGUASAAN KOMPETENSI
MENGEFRAIS KOMPLEKS SISWA KELAS 3 MESIN PERKAKAS
SMK NEGERI 1 TUBAN

Oleh :
SUCIPTO, S.Pd
NIP 132 158 264


Kata Kunci: Optimalisasi, Mastery Learning, Frais Kompleks

Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas partisipatif. Artinya dalam pelaksanaannya guru pengajar terlibat di dalamnya sebagai bagian dari subyek yang melaksanakan tindakan kelas. Dengan demikian peneliti terlibat sejak dimulai perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Tuban.

Tujuan dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini adalah:
  1. Meningkatkan efektivitas pemelajaran Mengefrais Kompleks dengan prinsip pemelajaran tuntas (mastery learning).
  2. Meningkatkan minat siswa dalam pelaksanaan pemelajaran Mengefrais Kompleks dengan prinsip pemelajaran tuntas (mastery learning)?
  3. Meningkatkan kemampuan penguasaan siswa terhadap kompetensi yang dituntut pada pemelajaran Mengefrais Kompleks dengan pemelajaran tuntas (mastery learning).
Hasil penelitian dan diskusi mengambil kesimpulan terjadi kenaikan prosentase dari seluruh komponen yang dinilai baik penilaian teori maupun penilaian praktek. Terjadi peningkatan penilaian teori dan praktek dengan rumus 0,3 Nilai Teori + 0,7 Nilai Praktek diperoleh nilai rata-rata klasikal dari semula sebesar 78,7 menjadi sebesar 91,8 dari skor maksimal 100.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan belajar tuntas (mastery learning) dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa. Minat dan motivasi belajar siswa ini kemudian dengan signifikan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan ketuntasan belajar. Tentu peningkatan ini tidak semata-mata dari satu metode dan strategi pembelajaran saja. Guru harus tetap kreatif untuk terus menggali potensi siswa secara individual.

Leave a Reply